Budidaya bunga melati

Bunga melati merupakan salah satu bunga yang Mudah dibudidayakan, dalam skala komersil maupun dalam skala kecil sebagai tanaman hias atau pagar hidup. Dalam skala budidaya komersil, tanaman melati biasa ditanam seperti menanam terong.

Bagaimana cara menanam bunga melati?
Cara paling umum menanam melati adalah dengan stek batang. Perbanyakan atau perkembang biakan melati sangat mudah, hampir semua stek batang tua bisa dipastikan akan tumbuh asal ditanam pada kondisi tanah subur dengan kelembapan cukup (minimal 40%).

Selain dengan stek batang, melati juga bisa dibiakkan dengan tanam biji, pada dasarnya bunga melati memiliki biji yang dapat dijadikan bibit anakan. Cara menanam biji melati agar cepat bertunas sama saja dengan cara menyemai biji anggur. Disemai di area tanam dengan kelembaban cukup dan ditempatkan di tempat yang teduh atau dubawah naungan biji akan cepat bertunas. Setelah biji bertunas bisa dipindahkan ke polybag sebagai media penyemaian hingga bibit cukup kuat untuk dipindahkan ke media tanam.

Perawatan bunga melati cukup mudah, daun bunga cukup tahan terhadap hama. Bahkan daun melati bisa diolah menjadi pestisida organik. Pemupukan melati hampir tidak perlu dilakukan hingga tanaman mulai berbunga. Setelag tanaman masuk masa berbunga bisa diberi zat peransang bunga atau zat peransang tumbuh (ZPT).

Bagaimana memasarkan bunga melati? Atau kemana bunga melati bisa di jual?
Kebutuhan bunga melati sangat tinggi, setiap adanya pesta pernikahan pastilah dibutuhkan khususnya sebagai penghias penpengantin wanita, pewangi dan penghias kamar pengantin, serta sebagai bunga hias pelaminan. Selain itu, bunga melati juga banyak digunakan di berbagai acara formal maupun informal.

Dengan tingginya permintaan terhadap bunga melati, tentu seharusnya cukup mudah memasarkannya. Cara paling sederhana adalah dengan menjualnya ke toko bunga terdekat di kota anda. Hampir semua toko bunga bersedia menerima pasokan bunga melati secara rutin.

Memasarkan bunga melati secara langsung juga cukup mudah, kita tinggal memancang papan nama usaha yang menerangkan jual melati segar. Pesanan melati segar juga cukup tinggi.

Itulah cara budidaya bunga melati serta teknik pemasaran yang bisa dilakukan, yang pasti prospek budidaya bunga melati saat ini cukup tinggi.

Menanam sawi manis skala budidaya optimal

Budidaya sawi skala besar memang sulit di pemasaran. Merawat sawi agar panen tepat waktu dengan asil optimal tidaklah sulit, tapi tiba di saat penjualan, petani kerap terkendala karena sulitnya memasarkan sawi dalam jumlah besar, khusunya sawi manis (pangsit). Kali ini kita tidak akan terlalu jauh membahas strategi pemasaran, tapi lebih pada teknis menanam sawi manis (pangsit) dalam skala budidaya komersil.
menanam sawi skala kecil komersil

Berapa luas lahan sawi optimal?
Sawi biasanya dijadikan sebagai tanaman jeda, antara tanaman pokok. Misalnya, tanaman pokok lahan adalah padi atau cabe, jadi setelah panen musim pertama ditanamlah sawi sebelum memulai menanam padi musim berikutnya. Mengapa dijadikan sebagai tanaman jeda? Karena umur panen sawi cukup singkat, 40 hari setelah tanam sawi sudah bisa dipanen. Tanaman lain yang sering dijadikan sebagai tanaman jeda adalah buncis, kalau buncis lebih mudah dipasarkan dibanding dengan sawi.

Luas optimal untuk sawi manis maksimal 3000 meter persegi, itu saja biasanya sulit untuk dipasarkan dalam sekali panen. Jadi kalau kita menanamnya lebih luas lagi, alhasil banyak sawi yang tidak terjual tepat waktu. Oleh karena itu, jika ingin menanam palawija sayuran ini lebih baik dalam skala kecil saja dibawah 3000 meter.

Bagaimana cara manam sawi manis?

  1. Siapkan bibit, bibit yang baik berasal dari biji induk yang sehat dan besar. Lebih praktis lagi beli bibit hibrida unggul seperti merek cap panah merah.
  2. Semai bibit sawi tersebut di tempat penyemaian, bertanah subur di bawah naungan.
  3. Bersihkan laha, buat bedengan. Penggemburan tanah cukup dilakukan di sekitar bedengan saja.
  4. Semprot lahan dengan racun rumput (biji).
  5. 3 hari setelah penyemprotan, buat lobang diatas bedengan dengan jarak 15 – 20 cm keliling.
  6. Cabut bibit dari media persemaian dan tanam di bedengan (media tanam)
  7. Pemupukan pertama dilakukan saat sawi berumur 14 hari cukup dengan urea/ NPK saja, biasanya pada daerah pertanian seperti Berastagi, Bukittinggi, Padang Panjang yang memiliki kesuburan tanah cukup baik, pemupukan dilakukan sekali saja hingga panen.
  8. Perawatan, lakukan penyiangan seperlunya dan pengairan bila musim kemarau. Penyemprotan dilakukan hanya bila ada wabah hama seperti ulat dan belalang. Pestisida yang digunakan sejenis insectisida active dan fungisida.


Itulah cara menanam sawi manis dalam skala budidaya komersil, tulisan ini dipulikasikan berdasarkan pengalaman dan pengamatan di daerah pertanian sayur mayur. Semoga bermanfaat, jika anda butuh bibit sawi manis eceran dalam jumlah kecil bisa hubungi penulis melalui form dibawah.

Menanam buncis skala budidaya

Buncis termasuk tanaman holtikultura sayuran dengan harga jual sangat fluktuatif. Fluktuasi harga tinggi diasebabkan karena mudahnya menanam buncis serta musim tanam yang tidak menentu. Berbeda dengan padi yang memiliki harga cukup stabil karena musim tanamnya sangat jelas sehingga panen raya bisa diprediksi, begitu juga dengan cabe dan tomat, memiliki pola masa panen raya cukup jelas.
buncis unggul

Mudahnya menanam buncis
Buncis bisa diibaratkan ubi kayu, lemparkan saja akan tumbuh dengan subur dan produktif. Perawatan yang dibutuhkan sangat sederhana, pemupukan cukup dengan urea saja sudah mampu menghasilkan buah yang banyak. Apalagi saat ini ada varietas buncis unggul dengan masa panen kurang dari 100 hari.

Melihat kemudahan proses tanam yang demikian seharusnya banyak masyarakat tani memilih budidaya buncis sebagai tanaman utama, tapi ternyata sangat jarang petani rutin menanam buncis, itu karena stabilitas harga buncis sangat rendah, sehingga menimbulkan resiko kerugian yang cukup tinggi.

Cara menanam buncis:

  • Memilih bibit – Ciri bibit buncis yang baik; biji gemuk dan penuh berisi, kulit ari mengkilat menandakan buncis dipanen cukup umur (tua). Jangan pilih bibit yang sudah terlihat adanya tanda tunas.
  • Persiapan lahan – Lahan digemburkan secara keseluruhan, lalu dicampur dengan pupuk kompos/ kandang, baru dibuat bedengan undakan dengan lebar 50 cm dan tinggi 30 cm.
  • Menanam benih buncis – Buat lobang diatas bedengan berdiameter 5 – 8 cm dengan kedalaman 7 cm dengan jarak per 30 cm. Masukkan 2 butir bibit buncis per lobang lalu tutup dengan tanah sekitarnya. Setelah ditanam, alirkan air melalui parit bedengan selama kurang lebih 3 jam, atau bisa juga bedengan langsung disiram dengan air.



Perawatan dan pemupukan

  1. Pemupukan pertama dilakukan pada minggu ke dua setelah tanam. Pupk yang diberikan cukup Urea atau bisa juga ditambahkan sedikit TSP.
  2. Perawatan hingga minggu ke dua, hanyalah sekedar control kelembapan tanah, jika hari terlalu terik dan tanah sangat kering maka lakukan penyiraman baik dengan aliran air di parit bedengan atau disiram langsung.
  3. Penyemprotan hama, penambahan zat daun dan buah dilakukan pada umur 21 hari, saat ini daun buncis sudah banyak, jadi ada kemungkinan serangan hama seperti belalang, ulat dan lain sebagainya. Pestisida yang digunakan sama dengan pestisida pada tanaman bawang merah lihat di sini.
  4. Pada masa 30 hari setelah tanam pemberian pupuk; N + P2O5 + K2O ( Urea + TSP) dosis pupuk buncis 50 gr per batang.
  5. Penyemprotan pestisida (insectisida + fungisida) dan zat daun dan buah dilakukan seminggu sekali.


Itulah cara menanam buncis secara garis besar yang biasa dilakukan oleh masyarakat tani di daerah dataran tinggi Tanah Karo, Berastagi dan sekitarnya. Sampaikan saran dan pertanyaan melalui form komentar, semoga bermanfaat.


Supaya Tanaman Bunga Mawar Cepat Tumbuh

Cara terbaik menanam bunga mawar adalah dengan stek dari tanaman induk yang berbunga besar dan tebal. Stek itu sendiri memiliki banyak kekurangan, dimana sering sekali stek batang mawar tidak menumbuhkan akar. Jika akar tidak tumbuh dalam waktu tertentu maka batang secara perlahan akan mengering dan akhirnya menjadi seoonggok ranting kering. Kasus seperti ini sering terjadi pada kita yang menanam bunga mawar seadanya saja (potong batang lalu tancapkan ke pot/ polybag).

Cara sederhana seadanya tersebut sebenarnya bisa saja berhasil, tapi untuk daerah dataran rendah dan perkotaan, cara tersebut cenderung gagal. Hal ini karena tingkat kelembaban udara sangat rendah serta suhu lingkungan terlalu tinggi sehingga mempercepat proses pengeringan batang mawar. Berbeda halnya bila kita menanam di pedesaan atau dataran tinggi, suhu lingkungan cukup rendah dan kelembaban cukup tinggi.

Untuk itu supaya tanaman mawar mudah tumbuh, sebaiknya lakukan langkah berikut pada saat menanam:

  1. Pilih batang mawar yang cukup tua, kulit batang tidak lagi berwarna hijau muda tapi hijau tua atau kecoklatan.
  2. Jangan pilih cabang yang sedang berbunga, karena bagian cabang tersebut biasanya kekurangan nutrisi cadangan makanan sebab telah diserab oleh bunga. 
  3. Potong batang, minimal terdapat 3 buku pertumbuhan daun, sebenarnya satu saja juga bisa sih tapi kalau mau lebih pasti kita minimalkan 3 saja.
  4. Potong bagian pucuk lalu tutup dengan plastik kecil ikat dengan karet gelang. 
  5. Celupkan bagian pangkal ke root boster (sejenis cairan stimulus akar, dijual di toko pupuk) atau bisa juga gunakan air perasan bawang merah. 
  6. Tanam batang mawar tersebut pada tanah bercampur kompos. Siram hingga kelembaban 60 %. 
  7. Letakkan pot/ plybag di tempat yang teduh (tidak terkena sinar matahari langsung).
  8. Setiap hari, perhatikan sisi-sisi batang agar lebih jelas terlihat pertumbuhan bakal tunas. 
  9. Perawatan hingga mawar tumbuh hanyalah penyiraman, siram setiap sore hari. 
menanam bunga mawar stek batang

Biasanya dengan cara dan langkah menanam bunga mawar diatas 90 % tanaman tumbuh dengan baik. Yang paling penting diingat adalah menutup potongan kearah pucuk dengan plastik, hal ini untuk mengurangi penguapan kadar air dari bibit batang mawar. Penguapan terlalu tinggi biasanya menyebabkan bibit stek cepat mengering dan ini akan menggagalkan proses pembibitan. 

Demikianlah cara menanam stek bunga mawar yang sering penulis cobakan dan terbukti berhasil dengan baik pada bunga mawar, melati, bougenville, stek kembang sepatu dan lain-lain. Bahkan cara seperti ini juga bisa dilakukan untuk menstek cabe merah keriting. Semoga bermanfaat... 

Varietas Bibit Bawang Merah Deptan

Jenis bibit bawang merah yang ditanam di Indonesia sebenarnya banyak varietas, tapi petani jarang sekali membedakan nama-namanya. Hampir semua jenis bawang merah disebut bawang kampung, adapun pembedaannya hanya jenis bawang goreng dan bukan. Bawang merah besar-besar tunggal dan bulat cenderung disebut bawang impor. Adapun bawang merah kampung tersebut sebenarnya terdiri dari banyak varietas, misalnya; Sembaranai, Katumi, kramat dan lain-lain. Petani bawang Berastagi misalnya, hampir menamai semua bibit bawang merah dengan bibit Haranggaol, padahal jenis itu hampir sudah tidak ada lagi, tapi karena mereka beli bibitnya di Haranggaol mereka menamai benih tersebut dengan Bibit Haranggaol.

Berikut ini ada beberapa jenis dan spesifikasi bibit bawang merah yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Depertemen Pertanian Repoblik Indonesia (Balitbang Deptan):

  1. Kramat 1; Mampu menghasilkan panen hingga 25 ton/ ha. Tahan penyakit layu, tapi cukup rentan terhadapa penyakit Porri. Bentuk siung bulat, warna kulit ari kering oranye (merah kekuningan). Harga bibit bawang merah kramat 1 18 ribu per kilo, Dimana bisa beli? bisa dipesan langsung di Balitbang Deptan.  
  2. Kramat 2; Mungkin dikembangkan dari kramat 1, ketahanan penyakit hampir sama. Jenis ini mampu berproduksi hingga 22 ton per hektar. Bentuk siung lebih lonjong dari kramat 1 warna kulit ari kering lebih merah. 
  3. Katumi; Jenis yang banyak diminati petani bawang dataran rendah, bisa menghasilkan 19 ton/ Ha. Siung katumi bulat gempal, warna kulit ari kering tua merah.
  4. Kuning: Cocok ditanam di dataran sedang - tinggi, memiliki siung agak lonjong dengan produksi 21 ton / ha. Jenis bawang merah ini tahan terhadap penyakit A. Porii. 
  5. Sembarani; Memiliki ciri hampir sama dengan Katumi, potensi hasing hingga 24 ton/ Ha. Varietas ini kurang cocok terhadap musim penghujan. 

*Sumber: balitbang deptan
jenis bibit bawang deptan varietas unggul

Semua jenis bibit bawang merah yang disebutkan diatas termasuk jenis bibit unggul dan dijual di Balitbang Deptan, tentang ketersediaan coba lihat di website resminya. Biasanya untuk mendapatkan bibit tanaman dari sana harus dengan sistem pesan. Harga bibit bawang deptan semuanya Rp. 18000 / Kg. Semua jenis bibit deptan sudah banyak beredar di pasaran hanya saja harganya cenderung lebih mahal bila dibandingkan dengan di Deptan.

Demikian informasi tentang jenis bibit bawang merah, tentang hama dan pestisida bisa dibaca di sini dan tata cara budidaya bawang dengan mulsa di sini. Sampaikan saran dan kritik melalui form dibawah, semoga bermanfaat.

Stimulus Pertumbuhan Akar Stek Batang

Peransang akar - Root stimulant (tani sukses). Salah satu perkembang biakan tanaman paling mudah adalah stek batang, dengan stek kita bisa menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat persis seperti induknya. Misalnya saja jambu air yang manis, kalau kita tanam biji jambu tersebut masih ada kemungkinana tumbuh jambu yang asam. Berbeda halnya dengan stek, bisa dipastikan buahya akan sama persis dengan induknya.
hormon peransang tumbuh akar stek batang daun

Itulah salah satu kelebihan perkembang biakan dengan stek batang, namun ada kekurangannya yakni akar tidak sekuat perkembangan biakan dengan biji (generatif), selain itu kegagalan stek cukup tinggi, karena menumbuhkan akar baru pada potongan batang cukup sulit. Persentase keberhasilan hanya 50% saja bila dibandikan dengan menanam biji.

Untuk itu pada kegiatan stek batang sering ditambahkan peransang pertumbuhan akar, merek stimulan akar (boster) cukup banyak salah satu merek peransang pertumbuhan akar yang sering digunakan adalah root up. Produknya banyak dijual di toko pupuk pertanian, bentuknya ada berupa cairan dan ada berupa butiran. Harga peransang akar root up sekitar Rp. 50 ribuan (kemasan botol berat 150 gr).

Dimana bisa beli peransang akar stek? kalau sulit atau tidak dijual di toko pupuk pertanian di kota anda, bisa juga dibeli secara online, salah satu penjualnya adalah author blog ini. Kami menjual berbagai pupuk dan pestisida secara inline melayani pembelian seluruh Indonesia, dan Root Up adalah salah satu produk yang kami jual. Pengiriman produk dilakukan dengan JNE atau Tiki, ongkis kirim ditanggung pembeli. Tari ongkis kirim biasanya 356 ribuan (antar pulau). Kalau ada yang minat silahkan hubungi 0858 3097 0741 (SMS/ call) atau 0856 6222 372 (WA).

Bagaimana cara menggunakan peransang akar pada stek batang? sebenarnya cara menggunakan terlampir lengkap pada brosur dalam kotak Root Up. Cara menggunakannya sangat mudah yakni dengan merendam ujung potongan bagian pangkal atau bisa juga dengan mengoleskan Root Up pada bagian potongan. Dengan menggunakan hormon pertumbuhan akar maka keberhasilan stek meningkat higga 80%, bahkan jarang sekali ada potongan batang yang tidak tumbuh.

Stek tanaman apa saja yang cocok menggunakan hormon peransang akar? Sebenarnya semua tanaman bisa distek, hanya saja tingkat tumbuh setiap batang/ daun tanam berbeda-beda, misalnya tunas tomat yang dipotong dari induknya lebih mudah tumbuh bila dibandingkan dengan stek tunas pohon cabe. Beberapa jenis bunga dapat dikembang biakkan dengan stek; mawar, melati, semua jenis pacar, bougenville, tekwa, seruni, dan lain-lain.


Menanam Kangkung Dari Potongan Akar

Saslah satu sayuran yang mudah dikembangkan di halaman rumah adalah kangkung. Untuk mendapatkan bibit kangkung juga tergolong mudah, kalau hanya untuk skala pakai sendiri cukup guakan sisa potongan akar kangkung dari pasar dan tanam dalam pot, tidak perlu secara khusus memesan bibit kangkung berupa biji.

Cara menanam kangung dari potongan akar
Maksud potongan akar disini adalah sisa sayur kangkung yang kita beli dari pasar, bagian batang bawah hingga akar tentu tidak ikut disayur atapi dibuang ke tempat sampah. Sisa potongan ini bisa ditanam kembali dan menghasilkan tanaman kangkung baru dan bisa dikembang biakkan bahkan untuk memproduksi bibit biji kangkung sakalipun.

Agar sisa potongan batang akar kangkung tumbuh cepat dan baik:
Sisakan potongan batang sepanjang 5 Cm
Isi pot tanaman dengan campuran pasir dan humus ditambah sedikit kompos bila ada
Tutup bagian potongan kangkung dengan plastik ikat dengan karet
Tanam batang tersebut hingga seluruh bagian putih (akar dan pangkal batang) tertutup tanah.
Siram pot dengan air higga kelembapan 60 %
Seminggu pertama tunas baru akan muncul

Ciri lembab 60% adalah tanah terlihat basah tapi kalau pot diangkat tidak ada tetesan air. Toleransi tanaman kangkung terhadap air cukup tinggi, jadi walaupun terjadi genangan dalam pot biasanya kangkung darat tumbuh dengan baik, asalkan bagian sayatan batang tidak terendam air. Untuk itu diperlukan menutup bagian sayatan dengan plastik yang diikat karet.

Umur 2 minggu masa sejak tanam, sudah bisa diberikan pemupukan pertama. Pupuk yang digunakan cukup NPK saja, beri dengan cara ditabur di sekitar permukaan tanah media tanam. Selain NPK kita juga bisa memberi urea. Pengendalian hama tanaman kankung cukup dengan manual saja, musuh/ hama utama tanaman kangkung hanya belalang. Kalau kita menanamnya di halaman rumah belalang cukup terkendali karena jarang sekali ada belalang di halaman rumah.

Jika ingin memelihara kangkung sebagai cikal pembibitan maka sebaiknya semprot juga tanaman dengan zat buah, bisa dibeli di toko pupuk pertanian. Biarkan saja kangkung tersebut hingga berbunga dan berbuah, panen buah setelah berwarna kekuningan dan ambil bijinya untuk dijadikan bibit. Bibit biji kangkung ini bisa dijual baik secara online maupun offline. Saat ini permintaan biji kangkung cukup tinggi.



Jenis Pupuk Pestisida Tanaman Jahe.

Dalam rangka memulai budidaya jahe, kita akan membutuhkan informasi tepat tentang pestisida dan pupuk jahe. Sebenarnya tanaman umbi-umbian (temu-temuan) ini tidak terlalu memerlukan pestisida, sebab daun jahe tidak disukai serangga, ulat dan hama lain, bahkan jahe itu sendiri bisa diolah menjadi pestisida organik. Berbeda halnya dengan bawang merah dan tomat, dimana tanaman ini memiliki hama banyak jenis sehingga dibutuhkan berbagai jenis pestisida setiap kali penyemprotan.

Pupuk tanaman jahe biasa digunakan adalah Urea, TSP, K2O dan ZK. Ada dua jenis pemupukan pada budidaya jahe yakni;

  • pupuk dasar
  • pupuk lanjutan


Pupuk dasar digunakan pada saat kita memulai membuka lahan tanam, adapun jenis pupuk dasar tanaman jahe adalah; kompos + dolomit. Jumlah kompos/ pupuk kandang diberikan sekitar 70 ton / ha, dan dolomit bergantung pada tingkat keasaman tanah (PH). Semakin rendah PH tanah semakin banyak dolomit yang dibutuhkan.

Pupuk lanjutan mulai diberikan pada umur tanam 60 hari, pemupukan pertama tanaman jahe cukup dengan kandang + Urea 15 gr/ pokok + ZK 10 gr/pokok + TSP 10 gr/pokok. Pupuk ditabur dalam bentuk butiran, selain itu bisa juga dengann sistem cor (pupuk dilarutkan dalam air lalu disiramkan pada tanah sekitar batang jahe), namun banyak petani tidak menyarankan pemberian pupuk jahe secara cor ini.

Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah umur tanam 90 hari, dan 1 kali 2 bulan seterusnya. Pupuk lanjutan ini ditambah dengan K2O 120 kg/ ha, NPK 50 Kg/ ha dan P2O5 50Kg / ha. Komposisi pupuk harus disesuaikan dengan perkembangan tumbuh tanaman, kalau kita kurang memahami sebaiknya konsultasi dengan petugas penyuluh pertanian setempat (gratis kok). Biasanya pemupukan akan disesuaikan dengan kesuburan tumbuh tanaman jahe, jika daun hijau merata akan dikurangi unsur N dan sebagainya.

Tentang pestisida jahe sepertinya tidak terlalu penting dibahas, seperti dijelaskan diawal hama musuh tanaman jahe sangat sedikit. Penyemprotan lebih diarahkan kepada penambahan zat akar, daun dan batang saja. Kita bisa menggunakan produk-produk organik untuk meningkatkan bobot rimpang (umbi jahe).

Cara Memili Bibit Jahe Yang Baik Hingga Penyemaian

Dalam budidaya tanaman palawija, kegiatan memilih bibit bisa dikatakan sebagai kunci sukses keberhasilan usaha tani. Khusus tanaman jahe, cara memilih bibit agak berbeda dengan tanaman biji lain seperti tomat dan cabe. Semua jenis temu-temuan termasuk jahe memiliki masa panen lebih dari 6 bulan, dengan masa pemeliharaan sedemikian lama jangan sampai kita merugi hanya karena salah dalam memilih bibit jahe.

Memilih bibit jahe tidak berdasarkan ukuran, sebab jahe itu sendiri dibedakan berdasarkan ukuran, yakni; jahe gejah (ukurannya besar-besar) biasa untuk dijadikan bumbu masakan dan minuman wedang, jahe kecil (Bahing, biasa digunakan untuk obat karena rasanya lebih pedas, seratnya banyak dan kasar, mengandung minyak atsiri tinggi), dan Jahe merah ukurannya lebih kecil dari jahe gajah (Alia) tapi lebih besar dari Bahing. Oleh karena itu memilih bibit jahe tidak didasarkan pada ukuran tapi lebih kepada umur (tua), tekstur kulit dan bentuk rimpang.

Berikut ini cara memilih bibit jahe yang baik:
  1. Terlebih dahulu kita ingin menanam jahe jenis apa (gajah, kecil atau merah)
  2. Beli bibit langsung dari kebun jahe yang sudah siap panen (umur tanam 8 - 9 bulan).
  3. Pilih rimpang dengan tekstur kulit sempurna, tidak ada lecet-lect akibat proses pemanenan, tertutup sempurna tidak ada patah atau terpotong, dan memiliki sedikit percabangan. 
  4. Dipilih bibit dari kebun yang paling sedikit jenis penyakit tanaman. 

Perlu juga diketahui cara semai bibit jahe. Dalam skala usaha bididaya dengan tujuan komersil, penyemaian bibit sangat diperlukan untuk mendapatkan pertumbuhan serentak (sama rata). Bibit jahe biasa disemai dalam box atau peti kayu. Teknis semai lebih mendetail akan dijelaskan di lain artikel; initnya bibit yang sudah dibeli dari kebun pertanian disimpan selama +/- 1 bulan, setelah itu potong berdasarkan mata tunas, jemur dan masukkan ke karung selam sehari semalam baru disemai.
memilih bibit jahe yang baik dan benar
Penyemaian bibit jahe juga bisa dilakukan dengan sistem bedengan. Jahe bulat disemai pada sekam / jerami bertingka. Letakkan rimpang diatas jerami lalu tutup dengan jerami setebal 7 - 10 cm, lalu diatanya letakkna lagi rimpang bibit, tutup lagi dengan jerami (sekam) hingga berulang maksimal 4 tingkat. Penyemaian tanaman jahe dilakukan selama 2 minggu, biasanya tunas sudah muncul dan siap untuk ditanam. Patahkan bagian-bagian rimpang sesuai tunas, baru ditanam. Jangan tanam baian rimpang yang tidak bertunas.

Itulah cara memilih bibit jahe yang benar dan baik beserta teknik penyemaian yang biasa dilakukan di daerah sentra tanaman jahe. Berdasarkan berbagai analisa usaha tanaman keuntungan jahe per Ha bisa mencapai 100 juta lebih dalam kondisi harga jual yang bagus. Semoga bermanfaat.

Cara Menanam Jahe Dalam Pot | Tanaman Pekarangan

Sebelumnya telah dibahas tentang budidaya jahe skala 3000 m2 di sini. Kali ini kita akan berbicara tentang menanam jahe di dalam pot. Sebelum lebih jauh, perlu diketahui bawha tanaman jahe bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga tinggi, oleh karena itu jangan heran kalau menemukan kebun jahe di dataran rendah sekalipun, karena syarat tumbuhnya adalah pada ketinggian 0 - 2000 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut). Jahe adalah jenis tanaman temu-temuan tumbuh optimal pada suhu lingkungan 25 - 35 drajat celcius dengan keasaman tanah (PH 4 - 7) taapi lebih optimal pada PH 6 - 7.
cara menanam jahe dalam pot bibit rimpang besar
Untuk menanam jahe dalam pot kita perlu mempersiapkan media tanam standar, wadah tanam (pot) dengan ukuran diameter minimal 40 Cm. Pada wadah kecil tanaman jahe akan tumbuh kerdil, umbi (rimpang) tidak dapat berkembang sempurna. Secara umum berikut cara tanam jahe dalam pot:
  • Siapkan wadah tanam, sanitasi dengan fungisida. Gunanya untuk memastikan tidak ada spora jamur yang masih menempel di permukaan dalam pot. 
  • Media tanam jahe adalah tanah humus, bisa juga dicampur dengan sedikit pasir. Selanjutnya media tanam dicampur dengan pupuk dasar (organik + kimia = kompos + Urea, TSP, ZK). Pupuk dasar gunanya sebagai unsur hara makanan jahe selama masa 0 - 45 hari). Masukkan media tanam kedalam pot hingga memenuhi 2/3 bagian pot.
  • Ambil bibit jahe dan tanam pada kedalaman 5 - 7 cm dalam pot tanaman.
  • Setiap hari lakukan penyiraman, jaga kelembapan tanah pada kisaran 40 - 50 %.
  • Pemupukan pertama tanaman jahe dilakukan pada umur tanam 45 hari, adapun pupuk yang digunakan adalah Urea, TSP, ZK dan K2O. Semua jenis pupuk ini bisa didapatkan dengan mudah di toko pupuk pertanian. 
  • Pengendalian hama tanaman jahe dalam pot cukup secara manual saja, karena pada umumnya tanaman pot dipelihara dalam jumlah kecil jadi hama bisa dikendalikan dengan manual tanpa pestisida. 



Selain sebagai tanaman obat di pekarangan, tanam jahe dalam pot juga bisa sebagai tanaman hias. Daun jahe yang hijau rimbun sekilas mirip daun anggrek dapat mempercantik kebun di halaman rumah. Tujuan utama tetaplah sebagai tanaman produktif walaupun dipeliharan dalam jumlah kecil. Dalam 1 pot tanaman bisa dihasilkan 2 Kg jahe, selama kita memelihara selayaknya budidaya maka hasilnya tidak akan mengecewakan.

Dari cara menanam jahe di atas ada istilah PH antara 6 - 7, mungkin diantara kita ada yang bertanya; Bagaimana mengukur PH tanah? Mudah saja kok, cukup gunakan kertas lakmus yang bisa dibeli di apotek atau di toko alat bahan praktikum. Ambil sedikit tanah larutkan dalam air (dengan perbandingan 1:1), diamkan larutan beberapa saat hingga tanah mengendap ke dasar gelas, masukkan keras lakmus diamkan beberapa saat, angkat lakmus dan bandingkan warnanya dengan indikator pada kotak lakmus. kalau sekedar mengetahui asam atau basa tanpa ada ukuran angka cukup gunakan potongan kunyit, tempelkan potongan kunyit ke tanah lembab biarkan beberapa saat, jika kunyit memudah berarti kondisi tanah asam, kalau tetap berarti ph tanah netral (kisaran 7), kalau kunyit berubag kebiruan berarti tanah kita kondisi basa.

Untuk menetralkan (mendekati netral) tanah tempat hidup tanaman jahe bisa menggunakan tepung dolomit. Itulah hal-hal dasar atau cara umum menanam jahe dalam pot. Apakah tanaman jahe bisa dipelihara secara hidroponik? Saya rasa kurang bisa, dan belum pernah saya coba. Mengingat pemeliharaan tanaman umbi-umbian secara hidroponik sangat sulit, maka lebih baik ditanam dengan media tanah saja.



Baca juga:

Cara Menanam Jahe - Panduan Budidaya

Jahe adalah tumbuhan jenis temu-temuan, tumbuh baik di daerah tropis seperti Indonesia. Menanam jahe paling umum adalah dengan umbi, masih jarang dilakukan pembiakan secara vegetatif. Cara menanam jahe sama dengan menanam umbi-umbian lainnya, dibutuhkan tanah gembur dan pembedengan. Jahe termasuk tanaman yang sering dibudidayakan dalam skala besar, sebab selain untuk bumbu masakan jahe juga dijadikan sebagai bahan dasar berbagai minuman dan obat-obatan, sehingga penjualannya cukup mudah bila dibandingkan dengan temu-temuan lainnya.



cara menanam jahe bibit dari kebun
Cara menanam jahe skala sedang (3000 - 10.000 M2)
  • Sebelum dilakukan persiapan lahan pastikan kita telah memiliki bibit jahe unggul yang telah disemai, tujuan penyemaian bibit jahe adalah untuk mendapatkan pertumbuhan yang seragam. 
  • Persiapan lahan; gemburkan seluruh area lahan tanam, sebaiknya gunakan bajak atau traktor. 
  • Setelah penggemburan, tanah dicampur dengan pupuk dasar (kompos + dolomit), pencampuran biasanya dengan menebar pupuk dasar diatas permukaan area tanam saja
  • Lakukan pembedengan, bedengan menanam jahe tidak sama dengan bedengan menanam bawang merah, tapi lebih mirip dengan pembuatan bedeng budidaya cabe merah keriting. Jahe hanya akan ditamam sebaris pada setiap bedengan, berbeda dengan bwang merah dimana 1 bedeng bisa 4 - 5 baris. Tinggi bedengan sekitar 30 - 40 cm, dengan lebar 80 - 100 cm.
  • Buat lobang jarak 40 - 50 cm, lalu tanamkan bibit jahe yang telah disemai sebelumnya. 
  • Jika cuaca pada saat penanaman terlalu panas, maka lakukan penyiraman terhadap bedengan.
  • Selanjutnya tugas kita hanyalah perawatan (pemupukan dan penyiraman jika diperlukan). 
  • Pemupukan pertama dilakukan 4 minggu setelah tanam, adapun pupuk jahe yang digunakan adalah;Urea, TSP, ZK dan K2O semua jenis pupuk ini mudah ditemukan di toko pupuk pertanian. 

Tanaman jahe membutuhkan PH sekitar 6 - 7 untuk dapat tumbuh secara optimal pada ketinggian tanah 0 - 2000 m diatas permukaan laut. Suhu daerah yang cocok sekitar 20 - 35 derajat celcius, tanaman jahe membutuhkan banyak sinar matahari. Artinya menanam jahe dapat dilakukan di seluruh Indonesia.

Untuk mengatur PH tanah dalam bercocok tanam, baik jahe, tomat, cabe, bawang merah, daun bawang dan lain sebagainya dibutuhkan penambahan tepung dolomit. Aturan pemberian dolomit bisa ditanyakan langsung pada petugas penyuluh pertanian setempat, intinya semakin tinggi keasaman tanah maka semakin banyak dibutuhkan tepung dolomit untuk penetralan.



Itulah gambaran umum panduan budidaya atau cara menanam jahe dalam skala kecil - sedang (3000 - 10000 m2). Dari gambaran umum tersebut saya yakin pembaca paham dengan pelaksanaan teknis di lapangan. Jika ada pertanyaan silahkan sampaikan melalui form dibawah.

Menanam Bawang Merah di Pekarangan Rumah

Untuk tujuan pakai sendiri ataupun sebagai usaha sampingan kita bisa menanam bawang merah di pekarangan rumah. Untuk pakai sendiri bisa ditanam beberapa siung dalam pot, atau usaha sampingan dengan mengisi seluruh halaman sebagai lahan usaha tani bawang. Sebagai perbandingan dan perkiraan, produksi bawang merah dalam 1 ha sekitar 10 ton, kalau luas pekarangan rumah sekitar 100 M2 bisa dihasilkan panen sekitar 100 Kg. Harga jual bawang saat ini cenderung diatas Rp. 10.000,- / KG berarti selama 70 hari kita bisa menghasilkan 1 juta rupiah dari pekarangan. Itulah analisa sederhana usaha budidaya bawang merah di pekarangan.
menanam bawang merah pekarangan rumah

Cara tanam bawang merah di pekarangan rumah




  1. Gemburkan area pekarangan yang akan ditanami
  2. Campur tanah denga pupuk kompos/ kandang
  3. Buat bedengan dengan lebar minimal 60 Cm, dengan ketinggian minimal 20 Cm
  4. Buat lobang dengan jarak 15 cm keliling dengan kedalaman 5 cm. Untuk membuat lobang bisa menggunakan kayu bulat yang diruncingkan.
  5. Tanam bibit bawang merah hingga separuh umbi tertutup tanah
  6. Siram bedengan dengan air
  7. Pemupukan pertama bisa dilakukan pada umur 2 minggu, gunakan pupuk SP + KCL
  8. Pemupukan berikutnya minimal 2 minggu sekali.
  9. Semprot dengan zat daun + pestisida (jika ada gangguan hama)
Jenis pestisida (insectisida/ fungisida) yang digunakan harus sesuai dengan serangan hama, misalnya untuk hama lalat penggorok maka gunakan pestisida seperti Demolish 18 EC (merek dagang), membasmi ulat bawang Alcove 50 EC, dan trips bisa dibasmi dengan Indomektin 20 EC. Cara penggunaan masing-masing pestisida tertera lengkap pada label kemasan masing-masing.

Pemupukan bawang merah di pekarangan sebaiknya dengan cara cor saja, pupuk dilarutkan dalam air diamkan selama sehari semalam, baru disiramkan dekat batang bawang (+/-) 1/2 gelas akua per batang (untuk pemupukan pertama). Tujuan pupuk cor adalah untuk mempercepat penyerapan oeleh tanaman.



Itulah cara menanam bawang merah di halaman rumah secara sederhana. Hasil produksi bisa berlipat jika kita menerapkan teknologi pertanian terpadu (intensifikasi). Penerapan intensifikasi pertanian dimulai dari pemilihan bibit hingga penanganan pasca panen. Untuk tanya jawab, silahkan sampaikan melalui form mail dibawah, semoga bermanfaat.

Merek Pestisida Hama Penyakit Bawang Merah

Hama utama penyakit bawang merah adalah ulat bawang, menyerang daun, batang dan umbi. Pada budidaya sakala kecil bisa dibasmi secara manual (diambil dan dimusnahkan) tapi pada budidaya skala besar sebaiknya gunakan saja pestisida. Ada banyak sekali jenis pestisida bawang merah, tapi kita harus teliti manfaat dan cara kerja masing-masing merek dagang. Berikut ini beberapa pestisida yang sering digunakan petani bawang merah.

Pestisida untuk ulat bawang:

  • Alcove 50 EC
  • Fast 100 EC
  • Tetrin 36 EC
  • Dafat 250 EC
  • Manthene 75 SP
  • Missel 75  SP
  • Delfin WG
  • Betathrin 250 EC
  • Bissa 50 EC 
  • Buldok 25 EC

Semua merek dagang tersebut diatas bisa digunakan untuk membasi hama ulat bawang, harganya berbeda-beda ada dibawah Rp. 150.000,- ada juga diatasnya. Memang salah satu biaya produksi paling besar dalam budidaya bwang merah adalah biaya pestisida.


Pestisida untuk hama lalat penggorok daun
Lalat penggorok daun sering mewabah pada pergantian musim, lalat ini hinggap di daun bawang dan menggerogotinya, sehingga pucuk-pucuk daun akan menguning. Untuk membasmi hama lalat penggorok digunakan pestisida:

  • Demolish 18 EC
  • Indomektin 20 EC
  • Cyrrotex 75 SP
  • Trigard 75 WP

Semua merek dagang diatas mudah ditemukan di toko pupuk pertanian. Harganya beragam misalnya Demolish biasa dijual Rp. 280.000,- / botol 200 ml. Harga ini berbeda antar daerah dan kadang perbedaanya sangat jauh, penulis juga kadang heran mengapa harga produk pertanian seperti pestisida berbeda jauh antar daerah di Indonesia, padahal produk mereka harus terdaftar di Kementrian pertanian dan harus mencantumkan harga jual.



Pestisida bawang merah untuk Trips
Trips sering ditemukan pada cabe merah dan tomat, tapi hama ini juga ternyata menyerang bawang merah. Pestisida Untuk membasmi hama trips pada semua jenis tanaman adalah:

  • Indomektin 20 EC
  • Fast 100 EC
  • Padan 50 SP
  • Clobber 200 EC
  • Perkill 50 EC
  • Voltage 560 EC

Semua pestisida diatas ampuh membasi hama trips pada bawang merah, tomat dan cabe merah / rawit.

Pestisida untuk Bercak ungu
merek pestisida/ insektisida untuk bawang merah
Hampir semua petani bawang merah pernah kena penyakit bercak ungu, untuk menghilangkan bercak ungun maka harus dibasmi penyebabnya, adapun pestisida terbukti ampuh untuk bercak ungu adalah:

  • Score 
  • Amistar 250 SC
  • Amistartop 325 SC
  • Kenmura 
  • Recor 
  • Sinopest 
  • Tamicore
  • Dinasol 
  • Opus  




Itulah beberapa merek dagang pestisida yang biasa digunakan untuk membasmi hama pada bawang merah, untuk hama penyakit lainnya sialhkan hubungi author blog melalui form mail dibawanh ini, atau sampaikan melalui form komentar. Semua pestisida bawang merah diatas banyak beredar di pasaran, jadi kita tidak akan kesulitan untuk mendapatkanna. Semoga bermanfaat.

Analisa usaha budidaya bawang merah

Sebelumnya telah dituliskan analisa keuntungan budidaya cabe, tomat dan daun bawang. Konsep penulisannya akan sama pada usaha bawang merah ini. Penekanan ada pada leuas lahan, modal usaha budidaya, pendapatan, dan untung rugi. Adapun skala usaha bawang merah yang akan dianalisa adalah 3000 meter.

analisa budidaya bawang merah 3000 meter

Modal Produksi:
Item
Harga/ total biaya (Rp)
Sewa lahan 500000
Persiapan lahan
(pupuk dasar: kandang/ kompos 1 meter kubik, tepung dolomit 250 Kg) 2500000
Harga/ biaya bibit bawang merah 3000000
pupuk, obat-obatan/ pestisida 3000000
Biaya pekerja 2500000
Total 11000000

Hasil Panen: 2000 Kg (2 ton)
Pendapatan: Rp. 10.000,- x 2000 kg = Rp. 20.000.000,-
Laba/ rugi: Rp. 20.000.000 - Rp. 11.000.000 = Rp. 9.000.000,-


Asumsi:
Dengan luas 3000 meter biasanya dihasilkan produksi bawang merah diatas 1,5 ton tapi jarang sekali lebih dari 2,5 ton, jadi kita asumsikan produksi rata-rata 2000 Kg / 3000 meter persegi.
Harga jual panen bawang merah dari petani ke pengepul rata-rata Rp. 10.000,- /Kg



Kesimpulan analisa usaha budidaya bwanga merah:
Dengan luas lahan 3000 meter persegi petani panen bawang merah rata-rata 2 ton / musim tanam, dengan harga jual Rp. 10.000 / Kg petani mendapatkan laba 9 juta rupiah per periode (70 hari). Budidaya bawang merah tidak selalu untung, kadang harga jual bawang merah dari petani ke pengepul dibawah sepuluh ribu rupiah, penyebab lain kerugian adalah hasil panen yang memuaskan.

Penyebab hasil panen kurang memuaskan (secara umum); biasanya karena kesalahan dalam memilih bibit, perlu kita ketahui tidak semua bibit bawang merah yang dijual di pasaran termasuk kualitas bagus, banyak juga pedagang bibit yang curang mereka menjual bawang sayur sebagai bibit. Selain itu bisa juga disebabkan serangan hama penyakit, hama yang sering menyerang usaha bawang merah budidya adalah ulat bawang yang menyerang daun batang dan umbi, adapun penyakit yang merepotkan petani adalah penyakit layu dan kuning kerdil.

Hampir semua hama bawang merah bisa dibasmi dengan pestisida, tapi kita harus jeli memilih pestisida yang tepat. Jika salah pestisida, budidaya bawang merah alamat gagal/ rugi. Cara memilih perstisida yang tepat adalah bertanya pada petani lain yang telah pernah mengalami kasus yang sama, atau tanyakan pada petugas penyuluh pertanian setempat.



Itulah ringkasan analisa usaha budidaya bawang merah skala kecil (3000 m2). Semoga memberikan gambaran cukup bagi perencanaan kita semua, saran dan tanya jawab sampaikan melalui form mail di bawah.

Jenis Hama Penyakit Pada Bawang Merah

Ada perbedaan jenis hama pada bawang merah dengan cabe dan tomat. Bawang berumbi sedangkan tomat dan cabe berbuah di batang. Perbedaan tersebut menyebabkan jenis penyakit juga berbeda. Pada tanaman bawang-bawangn tidak akan kita temukan serangan lalat buah, karena serangga ini hanya menyerang buah saja.
jenis hama penyakit bawang merah
Hama bawang merah paling umum adalah ulat daun, meyerang (menggerogoti) daun dan umbi. Cara paling praktis membasmi hama adalah dengan pestisida. Tapi tani organi menjadi sistem budidaya terapan kita, maka tidak diperbolehkan menggunakan pestisida kimiawi. Beberapa jenis hama pada bawang merah; ulat tanah, thrips, ulat bawang (daun dan umbi), kutu daun (penggorok daun), nematoda penyerang akar, dll.



Umumnya penyakit bawang merah disebabkan bakteri, virus dan jamur. Beberapa jenis penyakit; bususk daun, busuk umbi dan leher batang, bercak ungu, layu fusarium, busuk bibit, mati pucuk, kerdil daun kuning, serangan virus mosaik, dan lain sebagainya. Kebanyakan penyakit bawang merah disebabkan oleh jamur. Oleh karena itu di daerah pertanian bawang merah, penjualan antracol sangat tinggi karena cocok untuk menghilangkan banyak penyakit pada bawang.

Serangan jamur juga bisa terjadi terhadap siung bibit bawang merah, seperti busuk putih, dimana umbi membusuk (lembek) berair dan berwarna putih. Biasanya bibit seperti ini tidak akan dijual pedagang bibit, tapi tetap saja bisa menimpa petani ketika terlalu lama membiarkan bibit tertutup dalam karung. oleh karena itu, setelah selesai membeli bibit usahakan selalu untuk mengeluarkan dari karung dan menebarkannya di lantai yang kering, hal ini untuk meminimalisir pembusukan bibit karena serangan jamur.

hampir semua jenis hama bawang merah bisa dibasmi dengan pestisida, tapi masih banyak penyakit bawang merah yang belum ditemukan obatnya. Ada juga jenis penyakit bawan (internal) dari bawang tersebut, biasanya disebut dengan penyakit genetis. Penyakit genetis sulit diobati, bahkan hampir tidak mungkin disembuhkan. Kerugian petani bawang akibat penyakit cukup besar, berdasarkan beberapa analisa usaha faktor hama penyakit harus dikalkulasikan dalam faktor resiko.



Itulah beberapa jenis hama penyakit pada bawang merah, semoga bermanfaat. Baca juga hama penyakit pada cebe di sini dan teknik budidaya bawang merah di sini. Tanya jawab disampaikan melalui form mail dibawah.

Menanam bawang merah dalam polybag

Cara menanam bawang merah dalam polybag sama saja dengan teknik tanam cabe dalam polybag atau tomat dan daun bawang. Dibutuhkan wadah, media tanam, memilih bibit, pemupukan, dan penyairaman. Adapun proses budidayanya lebih mirip dengan daun bawang dalam pot. Tujuan menanam bawang merah dalam pot atau polybag biasanya sebagai tanaman pekarangan untuk kebutuhan rumah tangga (pakai sendiri), bukan sebagai usaha komersil.
menanam dalam polybag
Menanam dalam polybag, bisa secara hodroponik dan non hidroponik. Jika kita ingin melakukannya secara hidroponik maka dibutuhkan media tanam berupa benda padat yang dapat menyerap air seperti batu apung, sabut kelapa, serbuk gergaji atau bambu dan lain sebagainya. Sedangkan secara non hidroponik gunakan tanah humus dicampur pasir sebagai media tanam bawang merah.

Syarat wadah menanam bawang merah dalam polybag.
Adapun syarat menanam dalam polybag adalah terkait ukuran dan jenis pot polybag yang digunakan. bawang merah termasuk tanaman monokotil berakar serabut. Satu rumpun bawang merah membutuhkan wadah dengan diameter minimal 10 cm untuk menampung keseluruhan akar. Kedalaman media tanam minimal 15 Cm. Artinya ukuran polybag untuk menanam bawang merah paling optimal adalah polybag 5 Kg. Wadah lain bisa juga digunakan seperti ember bekas, kaleng cat, atau panci bekas, dll.

Wadah sebaiknya dilobangi di bagian bawah agar tidak terjadi penggenangan air. Tanaman bwanga merah kurang baik bila sering terendam genangan air. Tingkat kebasahan yang diperlukan untuk menanam bawang merah hanya sekitar kecil dari 60%. Tandanya tanah terlihat lembab, tapi bila diangkat pot tidak meneteskan air.



Media tanam bawang merah dalam pot polybag.
Menanam dalam polybag non hidroponik menggunakan media tanam tanah humus dicampur batu kerikil dan pasir. Perbandignan tanah humus dengan pasir adalah 1 : 1. Bagi kita warga perkotaan mungkin akan kesulitan mendapatkan humus kualitas baik, namun tidak perlu khawatir saat ini penjual bunga juga sudah banyak yang menjual tanah humus hutan yang telah dicampur dengan pupuk kompos, harganya sekitar Rp. 10.000 / karung 50 Kg.

Memilih bibit bawang merah
Sebaiknya gunakan bibit kualits baik, ciri bibit bawang merah yang baik bisa dilihat di sini. Karena tujuan kita bukan komersil, maka bisa juga menggunakan bawang sayur sebagai bibit, hasilnya juga tidak terlalu buruk. Jika kita menggunakan bawang merah dari dapur, maka pilih siung yang terlihat tua, kulitnya arinya kering sempurna dan mengkilap, tidak kisut, juga belum bertunas.

Cara menanam bawang merah dalam polybag:

  1. Campur tanah humus dengan pasir hingga merata
  2. Masukkan kedalam polybag / pot
  3. Siram dengan air hingga kebasahan 60%, ciri basah 60% tanah terlihat basah tapi bila pot diangkat tidak ada tetesan air. 
  4. Tancapkan siung bawang merah ke media tanam hingga separuh badan bawang merah masuk dalam tanah.
  5. Tempatkan pot di tempat yang teduh, hingga bawang merah tumbuh dan berdaun sepanjang 5 Cm
  6. Pemupukan pertama dilakukan pada minggu kedua, gunakan pupuk SP + KCL, 1/2 sendok SP dan 1/2 sendok makan KCL.
  7. Pemupukan selanjutnya dilakukan 2 kali setiap 3 minggu. 
  8. Penyiraman tanaman bawang merah dilakukan setiap hari terutama bila musim kemarau. 
  9. Pengendalian hama secara manual tanpa pestisida.
  10. Panen bawang merah dalam pot bisa dilakukan di hari ke 70. 



Itulah cara menanam bawang medah secara ringkas dan mudah. Intinya silahkan coba saja dulu, nanti jika ketemu kendala anda akan memahami sendiri bagaimana sebenarnya cara menanam bawang merah yang baik khusunya skala kecil dalam polybag. Semoga bermanfat, tanya jawab sampaikan saja melalui form mail dibawah.

Cara memilih bibit bawang merah yang baik

Sebelum lebih lanjut tentang cara memilih bibit bawang merah yang baik, terlebih dahulu perlu kita ketahui tentang standar ukuran bibit. Secara umum bibit bawang merah berdasarkan ukuran dibagi menjadi tiga jenis, yakini; besar, sedang dan kecil. Ketiga jenis ukuran bibit ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang akan kita jelaskan secara singkat.
ukuran bibit bawang merah yang baik

Jenis bibit bawang merah berdasarkan ukuran (Sumarni dan Hidaya, 2005):
  1. Bibit besar: Memiliki diameter lebih dari 1.8 cm atau beratnya diatas 10 gr persiung.
  2. Bibit sedang: Diameternya antara 1,5 hingga 1,8 cm dengan bobot 5 hingga 10 gr/ siung
  3. Bibit kecil: Diameter dibawah 1,5 cm dengan berat dibawanh 5 gr/ siung.

Banyak pemula terjebak dalam memilih bibit bawang merah, mereka cenderung memilih benih berukuran besar. Jika kita memilih ukuran besar tentu saja akan membutuhkan lebih banyak modal produksi, sebab benih bawang merah diukur berdasarkan berat bukan biji (jumlah). Sebagai informasi tambahan, harga bibit jauh lebih mahal dari bawang sayur, perbandingan harga bisa 2 kali lipat. Kelebihan bibit bawang merah ukuran besar adalah; biasanya pada masa pertumbuhan akan menghasilkan banyak anakan.

Jika kita menggunakan bibit ukuran kecil maka biaya produksi bisa dihemat sedemikian rupa. Kekurangan menggunakan bibit bawang merah kecil adalah; biasanya menghasilkan sedikit anakan selama proses pertumbuhan, padahal jumlah anakan ini tentu akan mempengaruhi perolehan hasil produksi. Saat ini cukup banyak petani budidaya bawang merah skala kecil lebih memilih bibit kecil, mungkin karena keterbatasan modal. Biasanya mereka meransang pertumbuhan dengan berebagai tambahan pupuk kimia/ organik untuk lebih mengoptimalkan petambahan anakan.



Menurut saya pribadi, lebih baik memilih bibit ukuran sedang. Biasanya kami di daerah dataran tinggi Tanah Karo cenderung lebih memilih jenis bibit sedang, cukup menghemat biaya produksi dan pertambahan jumlah anakan juga cukup optimal dalam proses budidaya bawang merah.

Memilih bibit bawang merah yang baik dari segi penampakan fisik:
  • Siungnya berisi sempurna, telihat padat (tidak kisut)
  • Kering, lapisan kulit bawang terluar terlihat mengkilat
  • Belum ada yang bertunas, biasanya bibit yang bertunas di tempat penjualan bibit adalah karena udara tempat penyimpanan agak lembab, atau bisa jadi bibit tersebut pernah disemprot dengan air (untuk menambah berat).



Bibit bawang merah yang baik adalah dipanen di umur cukup tua (minimal 80 hari). Bagaimana cara mengetahui umur panen bibit yang sedang dijual? rasanya tidak ada cara lain, selain bertanya langsung pada penjualnya. Tapi jangan terlalu khawatir, sebab umumnya penjual bibit akan tetap menjaga kualitas barang dagangan mereka.

Itulah cara memilih bibit bawang merah yang baik berdasarkan pengalaman dan sari dari beberapa hasil studi penelitian IPB. Semoga bermanfaat, jika ada pertanyaan tentang perawatan bawang merah, cara tanam dan lain sebagainya silahkan sampaikan melalui form mail dibawah.

Cara menanam bawang merah - Skala budidaya

Cara menanam bawang merah atau budidaya skala kecil hingga besar sama saja. Bawang termasuk salah satu tanaman bumbu dengan harga cenderung stabil. Fluktuasi harga bawang merah lebih rendah daripada cabe merah kriting ataupun tomat. Itulah sebabnya banyak petani lebih menyukai menanam tanaman umbi lapis ini. Di pasaran (eceran) jarang sekali harga bawang dibawah Rp. 10.000,-/ Kg.
Cara menanam bawang merah 1
Menanam bawang merah skala kecil lebih meguntungkan bila dibandikan dengan budidaya tomat skala kecil. Hal ini karena biaya perawatan bawang merah lebih rendah. Resiko kegagalan (gagal panen) juga lebih rendah, karena hama seperti lalat buah tidak akan pernah mengganggu tanaman bawang. Berbeda halnya dengan tomat dan cabe merah, lalat buah bisa merontokkan seluruh buah yang telah siap panen ataupun masih muda.

Cara menanam bawang merah 2

Berikut ini cara budidaya menanam bawang merah:

Persiapan lahan.
Lahan disiapkan seperti kita akan menanam daun bawang, sudah pernah ditulis di sini. Tanah digemburkan dicampur dengan pupuk kompos/ kandang dan tepung dolomit bila kondisi tanah sudah kurang subur (PH terlalu tinggi/ rendah). Setelah itu tanah dibedeng dengan ketinggian 20 cm dengan lebar 60 cm / bedengan.

Biarkan tanah bedengan bawang merah selama sehari semalam. Dalam budidaya tanam bawang merah hal ini diperlukan untuk menstabilkan PH tanah. Setelah itu alirkan air melalui parit bedegan selama 3 jam. Aliran air ini berguna untuk membasahi tanah tanpa menghanyutkan unsur hara pupuk kandang yang ada di bedengan.

Menyiapkan bibit bawang merah.
Salah satu kunci keberhasilan menanam bawang merah ada pada pemilihan bibit. Belilah bibit dari sumber terpercaya, sudah cukup tua dan telah keringkan dalam waktu cukup lama. Ciri bibit bawang merah yang baik dan bagus; Ukuran sedang tidak terlalu besar ataupun kecil, siung tidak kisut, kulit luar terlihat kering dan mengkilap. Jangan membeli bibit bawang ukuran besar, karena akan memakan biaya banyak sebab harga bibit bawang jauh lebih mahal dari bawang merah itu sendiri.



Budidaya menanam bawang merah:
  • Buat lobang dengan jarak 15 cm (keliling) diatas bedengan.
  • Tanamkan bibit siung bawang merah sebanyak 1 siung per lobang.
  • Tutup dengan tanah hingga 3/4 badan siung masuh dalam tanah.
  • Jika tanah terlalu kering, setelah penanaman lakukan pengairan dengan mengalirkan air di parit bedengan minimal selama 3 jam.
Cara menanam bawang merah 3
Pengendalian hama bawang merah
Musuh utama dalam menanam bawang merah adalah ulat daun, walaupun namanya ulat daun hama ini juga menyerah umbi. Untuk mengatasi ulat daun biasa digunakan pestisida seperti decis (merek dagang). curacon dan lain sebagainya. Penggunaan pestisida mungkin saat ini menjadi pilihan paling praktis bila dibandingkan dengan menanam bawang merah organik.

Pemupukan bawang merah
Pupuk untuk bawang merah cukup kompleks, pemupukan pertama dilakukan pada umur 2 mingu sejak tanam (maksimal), ada juga petani langsung memberi pupuk pada usia 1 minggu. Jenis pupuk yang digunakan SP, NPK atau bisa juga pupuk SP + Urea + KCL. Semua jenis pupuk tersebut tersedia di toko pupuk pertanian. Adapun jumlah pupuk yang diberikan adalah SP sebanyak 300 kg/ha, KCL 100 kg/ha dan urea sebanyak 50 kg / ha (ini komposisi untuk pupuk dasar).



Cara pemupukan bawang merah, ditabur di permukaan media tanam. Cara pemupukan seperti ini termasuk cara tradisional, sebab dalam artikel ini kita menanam bawang merah tanpa mulsa. Jika kita menggunakan mulsa maka pemupukan harus dilakukan dengan cor (pupuk terlebih dahulu dilarutkan dalam air) baru disiramkan ke media tanam. Bawang merah bisa dipanen setelah umur 70 hari setelah tanam, sedangkan bawang merah untuk bibit minimal dipanen umur 80 hari.
Cara menanam bawang merah 4
Demikianlah ulasan singkat tentang cara menanam bawang merah secara umum, Terkait dengan teknis dan pertanyaan lain silahkan sampaikan melalui form email dibawah ini. Semoga tulisan singkat ini memberi manfaat untuk kita semua.

Cara menanam daun bawang skala besar dengan mulsa

Banyak artikel tentang teknik menanam daun bawang beredar di internet, tapi umumnya berdasarkan pengalaman penulisnya yang menanam dalam pot. Ketika kita berbicara budidaya, sudah pasti menanam skala besar. Budidaya bertujuan komersil bukan sekedar hobi atau memenuhi kebutuhan bumbu dapur. Oleh karena itu, karena penulis kebetulan berasal dari daerah dataran tinggi Tanah Karo, jadi duah pernah beberapa kali menanam daun bawang prei dalam skala besar.
menanam skala besar
Menanam daun bawang dengan teknik mulsa berbeda dengan teknik lama yang pernah kita tulis di sini. Perbedaanya terletak pada teknik tanam terutama mengenai pemupukan. Kita akan melakukan pemupukan dengan sistem cor (cair), bukan tabur butiran. Berikut ini teknik-langkah menanam daun bawang skala besar:

Persiapan lahan menanam daun bawang skala besar
Awal persiapan lahan sama dengan menanam skala besar tanpa mulsa, dimana kita harus melakukan penggemburan tanah dan pembedengan. Adapun ukuran bedenga yang bisa dipilih adalah 50 cm dan 60 cm, sesuai dengan ukuran lebar plastik mulsa yang umum dijual di pasaran. Tanah yang sudah digemburkan dicampur/ diaduk dengan pupuk kompos/ kandang + tepung dolomite. Jumlah pupuk kandang adalah minimal 10 meter kubik per hektar dan tepung dolomit 500 kg / ha. Tknis paling mudah adalah campur terlebih dahulu pupuk kandang dengan dolomit sebelum mengaduknya dengan tanah bedengan.

Setelah penggemburan dan pencampuran selesai, lakukan pembedengan lalu biarkan selama 3 hari. Dalam menanam skala besar hal ini umum dilakukan tujuannya agar kadar asam tidak terlalu tinggi. Pada hari ketiga lakukan pemasangan mulsa. Agar mulsa terpasang dengan rapi, dibutuhkan tenaga orang dewasa minimal 2 orang. Melobangi mulsa dengan menggunakan kaleng bekas susu bubuk atau cat 1/2 kg yang diisi dengan bara arang. Jarak lobang sekitar 10 cm.

Menanam bibit daun bawang.
Bibit yang digunakan dalam budidaya daun bawang skala besar bisa dari anakan daun bawang prei yang dijual di pasar pertanian, bisa juga dengan menyemai terlebih dahulu biji bibit daun bawang unggul. Salah satu merek bibit daun bawang biji adalah Known Your Seed (banyak dijual di toko pupuk pertanian). Pastikan bibit yang ditanam telah terpotong daunnya.



Pemupukan daun bawang
Jika kita menanam daun bawang skala besar dengan mulsa maka teknik pemupukan terbaik adalah sistem cor. Untuk itu siapkan tong besar di area budidaya untuk melakukan pelarutan pupuk. Pemupukan pertama dilakukan pada minggu kedua, pupuk yang digunakan cukup urea yang dilarutkan dan telah di biarkan selama sehari semalam. Konsentrasi urea dalam larutan antara 60 - 70%, jumlah yang diberikan setiap pokok daun bawang adalah 1 gelas (ukuran akua gelas).

Perawatan, pengendalian hama dan gulma.
Umumnya gulma pada budidaya daun bawang dengan mulsa sangat sedikit, gulma hanya akan kita temukan di parit bedengan saja. Hama tanaman yang sering menyerang daun bawang adalah ulat daun, serangga seperti belalang, dan penyakit kuning daun. Semua hama tersebut bisa dibasmi dengan pestisida. Salah satu merek pestisida yang biasa digunakan adalah curacon. Perawatan lain yang perlu diperhatikan; pengairan (penyiraman tanaman daun bawang). Pengairan bisa dilakukan dengan mengalirkan air melalui parit bedengan selama 3 jam. Penyiraman tanaman budidaya daun bawang dilakukan bila musim kemarau.

Inti dari menanam skala besar ini adalah perencanaan analisa usaha, kalau kita belum ketemu angka-angka pasti (untung rugi) maka budidaya skala besar jangan dilakukan, lebih baik lakukan terlebih dahulu uji coba di lahan kecil (1000 meter persegi). Adapun hasil yang umum didapat petani yakni sekitar 10 ton / hektar, dengan harga jual rata-rata Rp. 8000,- / kg.



Menanam daun bawang skala besar bisa untung besar jika kita menanamnya sesuai momen, tapi tidak selalu demikian, kadang ketika kita mengatur panen jelang lebaran sekalipun bisa jadi harga daun bawang di pasar sangat murah. Strategi budidaya skala besar tidak penulis bahas di sini, mudah-mudahan dilain waktu bisa kita bahas bersama. Semoga cara menanam daun bawang skala besar dengan mulsa ini cukup jelas, bila kurang jelas silahkan kirim mail diskusi melalui form dibawah. baca juga cara menanam cabe rawit dalam pot di sini.

Cara budidaya daun bawang dari biji

Ada pertnyaan, apakah daun bawang monokotil atau dikotil? jawabnya adalah monokotil, coba perhatikan akarnya, serabut bukan? Itu merupakan ciri khas tanaman monokotil. Jika begitu, apakah menanam daun bawang bisa dari biji? tentu saja, semua tanaman biji baik monokotil maupun dikotil bisa dikembang biakkan dengan biji. Dimana bisa beli biji bibit daun bawang? Banyak dijual di toko pupuk pertanian dengan merek dagang Know you seed (Miranda). Berapa harga bibit biji daun bawang ini? harganya sekitar Rp. 40 - 50 ribu/ sachet 5 gram.

Budidaya daun bawang

Cara budidaya daun bawang dari biji, pada dasarnya sama saja dengan menanam daun bawang dengan bibit anakan. Adapun tahapannya adalah sebangai berikut:
  1. Penyemaian benih, jika kita membudidayakan daun bawang dalam skala diatas 1000 meter persegi, maka sebaiknya biji disemai di tempat khusus (bukan ditanam langsung di lahan budidaya).
  2. Setelah seminggu biji disemai, saatnya mempersiapkan lahan. Lakukan pembedengan lebar 50 cm dengan kedalaman parit 20 cm. Tanah bedengan harus digemburkan sedemikian rupa.
  3. Campur tanah bedengan dengan kompos/ pupuk kandang, jika kondisi tanah kurang baik (PH terlalu tinggi/ rendah) campur juga dengan tepung dolomit.
  4. Biarkan bedengan selama 3 hari, jika cuaca terlalu panas tanah mengering maka alirkan air melalui parit bedengan atau bisa juga lakukan penyiraman tanah di sore hari.
  5. Buat lobang dengan jarak 15 cm keliling di atas bedengan tempat akan menanam daun bawang.
  6. Cabut bibit daun bawang dari tempat penyemaian dan potong daunnya
  7. Tanam bibit daun bawang tersebut di lobang-lobang yang telah disiapkan.

Penyisipan budidaya daun bawang

Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan maka tahap awal budidaya daun bawang telah selesai. Biarkan saja tanaman daun bawang tersebut selama 2 minggu, yang perlu diperhatikan hanya kadar air tanah, bila terlalu kering maka lakukan penyiraman. Perhatikan tumbuhnya daun bawang, bila ada yang tampak layu (mati) maka ganti dengan bibit baru.



Pada minggu kedua budidaya daun bawang, kita lakukan pemupukan pertama. Pemupukan tidak sebanyak pada tanaman tomat dan cabe,  cukup dilakukan dengan pemberian Urea butiran. Penyemprotan anti hama juga sudah bisa mulai dilakukan, anti hama juga sebaiknya dicampur dengan lem dan zat daun (konsultasi dengan toko pupuk pertanian).

Pemupukan berikutnya dilakukan 2 minggu sekali atau 2 kali 3 minggu. Sedangkan penyemprotan pestisida anti hama dan zat daun dilakukan minimal seminggi sekali. Bila hujan lebat, maka penyemprotan harus dilakukan lebih sering. Musuh utama dalam menanam daun bawang adalah ulat daun, belalang dan penyakit layu. Saat ini banyak tersedia pestisida untuk mencegah hama-hama tersebut.
penganakan dalam budidaya daun bawang
Pada minggu ke 3 budidaya daun bawang biasanya kita sudah bisa melihat cikal bakal berkembangnya anak daun bawang, sebaiknya anak ini di cabut saja. Tindakan ini untuk memaksimalkan pertumbuhan. Ad juga sebagian petani tetap memelihara anakan ini dan membatasinya dalam jumlah tertentu (2 - 3).



Masa panen budidaya daun bawang
Tanaman daun bwanga bisa dipanen sejak umur 2 bulan, tapi bila kita ingin mendapat ukuran maksimal tunggu hingga umur 2,5 - 3 bulan. Panen daun bawang bisa dikontrol dan disesuaikan dengan harga pasaran, jika harga sedang turun (murah) panen ditunda hingga harga membaik. Daun bawang bisa bertahan dengan ukuran yang baik hingga umur 6 bulan. Ini bukan kegiatan memasak, jadi tidak diperlukan cara memotong daun bawang, sebab panen dilakukan dengan cara mencabut.

Budidaya daun bawang skala besar maupun kecil perlakuannya sama saja, tahapan diatas sudah mencakup semua hal umum yang harus dilakukan untuk menanam daun bawang. Hal tekhnis, saya yakin pembaca sudah memahaminya. Artikel lain tentang cara tanam daun bawang bisa dilihat di sini, sedangkan tekhnis hidroponiknya bisa dibaca di sini.
budidaya daun bawang teknik mulsa
Jika kita ingin menanam daun bawang dalam pot dengan menggunakan biji sebagi benih, maka media semai khusus tidak diperlukan, cukup tanam sebutir biji daun bawang dalam setiap pot/ polybag. Perawatan budidaya dalam pot sama saja dengan perawatan yang disampaikan diatas. semoga bermanfaat.

Cara bertanam daun bawang skala kecil

Sebelumnya memahami analisa budidaya daun bawang mungkin lebih bijak, agar kita tahu untung rugi dari budidaya bawang daun di lahan sempit (skala kecil). Harga daun bawang pekilo selama setahun rata-rata +/- Rp. 8.000/ Kg, dalam 1 ha lahan bisa dihasilkan 10 ton (hasil panen). Artinya; jika kita hanya memiliki lahan seluas 1000 meter persegi (20 x 50 m) dapat menghasilkan 1 ton daun bawang / 1 musim tanam. Dengan harga jual (ulakan) Rp. 8000 maka pendapatan adalah Rp. 8.000.000,-. Masa panen daun bawang sekitar 2 bulan (minimal) dan maksimal 4 bulan.

cara bertanam daun bawang
Salah satu kelebihan menanam daun bawang adalah bisa dipanen secara bertahap, karena tanaman bumbu ini mampu tumbuh lama tanpa ada pembusukan, bahkan jika kita ingin menghasilkan daun bawang besar sebaiknya di panen di usia 2,5 - 3 bulan. Panen bertahap memungkinkan petani untuk menjual disaat harga daun bawang sedang tinggi.



Cara bertanam daun bawang skala kecil sama saja dengan teknik budidaya skala luas, sudah pernah di bahas di sini. Kunci sukses dari bertanam daun bawang ada pada masa perawatan 2 miggu ke atas. Sebab pemupukan awal dilakukan pada minggu kedua sejak ditanam.

cara bertanam daun bawang
Berikut ini cara menanam daun bawang:
  1. Siapkan lahan, buat bedengan dengan ukuran lebar 50 cm dengan kedalaman parit 20 cm. Guna bedengan ini adalah agar pemupukan lebih optimal, kontrol air berlebih serta memudahkan kita jika ingin melakukan penyiraman dengan aliran air. Bedengan sebaiknya diaduk dengan kompos, bila kondisi tanah kurang subur dengan PH tinggi / rendah tambahkan tepung dolomit.
  2. Untuk menanam daun bawang komersi walaupun skala kecil, sebaiknya gunakan bibit yang berasal dari anakan kualitas baik.
  3. Lakukan pelobangan pada bedengan dengan jarak 15 -20 cm keliling
  4. Tanam bibit daun bawang di sore hari, mulai jam 4 sore, hal ini tujuannya agar matahari tidak terlalu terik.
  5. Jika kondisi tanah bedengan terlalu kering maka lakukan penyiraman, bisa sebelum menanam bibit bawang ataupun sesudahnya.
  6. Pemupukan daun bawang pertama kali dilakukan di umur 2 minggu, pupuk yang digunakan cukup urea saja.
  7. Pengendalian hama lebih mudah dilakukan dengan penyemprotan pestisida, salah satu merek dagang pestisida yang digunakan adalah curacon (banyak di toko pupuk). Penyemprotan dilakukan 1 minggu sekali ditambah dengan zat daun.
  8. pemupukan  daun bawang selanjutnya dilakukan 2 kali 3 minggu, gunakan urea + sp.


penggunaan pestisida dan pupuk dalam bertanam daun bawang
Cara menanam daun bawang seperti diatas sama saja dengan teknik pada budidaya daun bwangang komersil skala besar (diatas 5000 meter persegi). Saya juga pernah meliha beberapa petani menerapkan cara bertanam daun bawang dengan mulsa, sepertinya teknik ini kurang efisie bila diterapkan dalam menanam daun bawang.

bertanam daun bawang di halaman rumah
Demikianlah ringkasan cara menanam daun bawang skala kecil yang banyak diterapkan masyarakat dataran tinggi seperti Padang Panjang dan Berastagi. Bertanam daun bawang seperti ini bisa juga diterapkan di pekarangan rumah.

Analisa Budidaya Daun Bawang : Pendapatan dan Resiko

Berdasarkan analisa budidaya daun bawang yang pernah dipublikasikan Pasca Sarjana Manajemen Agribisnis IPB dalam bentuk tesis/ skripsi maka kita bisa membuat ringkasan tentang pendapatan yang mungkin bisa didapatkan petanai. Studi tersebut tentu didasari dari fakta dilapangan serta perhitungan matematis. Berikut kesimpulan hasil analisa budidaya daun bawang berdasarkan riset tersebut.
analisa budidaya bawang daun

Dalam skala 0,3 hektar / 3000 meter persegi produksi petani daun bawang rata-rata 2 ton (2.250 Kg). Dengan harga jual daun bawang rata-rata dari petani ke penampung Rp. 10.000,- maka akan pendapatan petani bawang daun 1 musim tanam adlah Rp. 22.500.000,-.

Masa tanam daun bawang hingga panen adalah sekitar 2 bulan, artinya dalam setahun petani bisa panen daun bawang sekitar 5 kali. Dengan demikian pendapatan mereka selama setahun adalah 112.500.000 dengan lahan 0,3 ha.
pendapatan petani budidaya daun bawang

Dari hasil analisa budidaya daun bawang tersebut kelihatannya pendapatan petani begitu besar hanya dengan satu komoditi pada lahan tergolong kecil. Tapi kita lihat kenyataan, tidak ada petani daun bawang yang memiliki pendapatan 112,5 juta per tahun, mengapa demikian?



Dalam usaha budidaya daun bawang (pertanian secara umum) ada yang disebut dengan resiko ketidak pastian. Resiko tersebut banyak sekali, diantaranya; fluktuasi harga cenderung tinggi, hama penyakit, musim yang tidak menentu, dan lain-lain.

Fluktuasi harga daun bawang sangat tinggi, dalam sebulan perubahan harga bisa terjadi 30 kali (setiap hari harga jual berubah). Perubahan harga tersebut terkadang sangat drastis, misalnya hari ini harga daun bawang Rp. 13.000/ Kg, besok harga bisa berubah menjadi Rp. 5.000/ Kg. Mengapa fluktuasi harga daun bawang sangat tinggi? banyak alasan, diataranya; daun bawang substitusi dengan bawang merah, jika bawang merah banjir di pasaran cenderung harga akan turu dan juga berdampak nyata pada harga daun bawang.

Hama penyakit daun bawang cukup banyak, sama banyaknya dengan hama pada bawang merah walaupun hama utama hanyalah ulat daun. Serangan hama akut merugikan petani, bahkan bisa-bisa gagal panen. Harga pestisida di Indonesia juga cenderung tinggi, akibatnya petani harus menanggung biaya produksi tinggi pula. Dengan demikian keuntungan budidaya daun bawang tidak seindah hasil analisa usaha.

Contoh analisa budidaya daun bawang seperti yang digambarkan diatas bisa anda download di http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/2624/A08nyr_abstract.pdf;jsessionid=8BE3CB03281AC004D54599C0E6478595?sequence=1 dan untuk data lengkapnya bisa langsung datangi pustaka IPB. Bahasan diatas hanyalah gambaran umum tentang pendapatan petani.



Demikianlah gambaran umum pendapatan serta resiko budidaya daun bawang, mudah-mudahan bisa dipahami dan memberi manfaat untuk kita semua. Diskusi lebih jauh bisa dilakukan melalui form mail dibawah. Baca juga cara menanam daun bawang dalam pot di sini, atau bila ingin melihat gambaran analisa budidaya cabe bisa dilihat di sini.