Budidaya Tomat

1. Perencanaan Usaha Budidaya Tomat

Langkah awal, lakukan terlebih dahulu perencanaan terutama terkait Analisa rugi laba budidaya tomat yang pernah terjadi di sekitar kita. Cara paling mudah adalah bertanya kepada petani setempat yang telah beberapa kali menanam tomat dengan skala budidaya hampir sama dengan luas lahan yang kita miliki. Tahapan perencanaan seperti ini sangat penting untuk memahami gambaran umum resiko dan keuntungan yang mungkin didapat nantinya.

Perlu kita pahami bawha hasil laba / rugi budidaya tomat berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Contohnya; keuntukngan didapat petani tomat di Tanah Karo pasti berbeda dengan petani di Deli Serdang, walaupun mereka menanam pada skala lahan yang sama. Hal ini bisa terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi produksi, dan laba rugi menanam tomat. Beberapa faktor pembeda tersebut diantaranya:
  • Sewa lahan berbeda antar daerah
  • Perbedaan Harga pupuk dan obat/ pestisida
  • Iklim dan cuaca
  • Tingkat kesuburan / ph tanah
  • Perbedaan upah Tenaha kerja.
  • Dll
leaflet biudidaya tomat

Namun demikian kita juga bisa menelaah laporan Analisa laba rugi budidaya tanaman tomat pada makalah artikel sebelumnya sekedar sebagai pembanding (gambaran umum), contoh Analisa tersebut bisa kita lihat di sini.



2. Menyemai Benih/ biji untuk Bibit

Setelah tahap perencanaan matang dan resiko dipahami dengan baik, maka selanjunya lakukan persiapan pembibitan. Semai benih tomat unggul untuk dijadikan bibi, cara penyemaian dapat dilakukan sebagai berikut.

  1. Siapkan media persemaian, campuran tanah humus dengan pupuk kendang perbandingan 1:1, media semai tomat biasa juga dibuat alam bentuk box tray (kotak persemaian).
  2. Lobangi plastik pembungkus bibit tomat hibrida unggul, rendam dengan air hangat selama 5 menit. Bagan cara semai seperti ini bisa dilihat di sini.
  3. Taburkan biji tomat pada media persemaian
  4. Letakkan di tempat yang teduh, terhindar dari cahaya matahari langsung dan juga air hujan yang dapat merusak tunas muda tomat.
  5. Lakukan penyiraman tray seperlunya (biasanya sekali sehari di sore hari)
  6. Bibit bisa dipindahkan ke polybag/ langsung tanam setelah bibit tumbuh dan memiliki 5 helai daun (kurang lebih 21 hari setelah semai)

3. Penanaman ke lahan budidaya

Pada minggu kedua setelah penyemaian kita sudah bisa menyiapkan lahan budidaya tomat yang akan digunakan. Teknik pengolahan lahan sama dengan Teknik budidaya cabe dengan mulsa yang sudah pernah ditulis di sini, langkahnya:

  1. Bersihkan lahan budidaya dari gulma/ tanaman sebelumnya, sebaiknya guakan racun biji (herbisida) hal ini akan membantu petani menghemat biaya penyiangan nantinya.
  2. Lahan yang telah bersih digemburkan, selanjutnya tanah gembur tersebut dicampur dengan pupuk kendang. Jika tanah di daerah kita cenderung ber PH tinggi/ rendah maka tambahkan juga sedikit tepung dolomite di tabur secara merata ke seluruh area budidaya tomat. Sat ini juga dilakukan pemberian pupuk dasar berupa NPK 15-15-15 minimal 500 Kg/ Ha.
  3. Biarkan lahan selama sehari semalam
  4. Lakuka pembedengan, selanjutnya pasang mulsa.
  5. Biarkan bedengan tertutup mulsa selama minimal 1 hari
  6. Lobangi mulsa dengan diameter 15 cm dengan jarak 30 cm
  7. Tanam bibit tomat dengan merobek plastik polybag bibit.
  8. Hari pertama setelah tanam perhatikan kondisi cuaca, jika terik panas maka lakukan penyiraman di sore hari.



4. Pemupukan pada budidaya tomat

Pemupukan pertama kali dilakukan 14 hari setelah tanam di lahan budidaya. Adapun pupuk yang diberikan pada tomat umumnya adalah NPK 15-15-15 saja, tambahan lain kadang diberikan melalui penyemprotan zat pengatur tumbuh berupa antracol dll. Pemupukan pertama setelah tanam ini bisa diberi secara kocor dengan cara melarutkan NPK dengan dosis 500 kg/ ha. Pemupukan selanjutnya dilakukan 2 minggu sekali. Efisiensi dan efektifitas pemupukan tomat ini bisa anda lihat di sini.

5. Penganan Hama penyakit

Setiap budidaya pasti mengundang hama, tidak ada pertanian tampa hama sama sekali. Untuk itu setiap kita perlu memahami jenis-jenis hama penyakit tanaman tomat beserta jenis pestisida (insectisida/ fungisida) yang tepat menangani hama tersebut. Pemahaman tentang jenis merek pestisida telah di jelaskan di sini (merek pestisida tomat), dilengkapi dengan jenis hama yang ditanganinya. Hama paling umum tanaman tomat adalah kutu thrips dan jamur hawar daun.

6. Perawatan dan pemasangan penyangga

Tanaman tomat butuh penyangga, biasanya digunakan bilah-bilah bamboo yang dibentangi tali raffia. Jarak penyanggak sekitar 1 bantang penyangga / 75 cm (3 penyangga / jarak 2 meter). Perawatan yang paling penting dilaksanakan pada budidaya tomat adalah pemangkasan daun dan tunas tomat, adapun daun yang dipangkas adalah daun yang menutupi buah tomat, menutupi cabang buah (bunga), daun tua menguning dan beberapa tunas yang tumbuh di batang utama. Selengkapnya baca Teknik pemgangkasan daun tomat.

7. Panen

Secara umum tomat hibrida saat ini memiliki masa panen yang cepat yakni siap panen di umur 3 malah ada beberapa varietas yang siap panen pada umur 2,5 bulan setelah tanam. Tangani panen ini secara baik, prediksi kondisi pasar dengan jeli. Jika rasanya buah bisa ditahan di pohon saat harga murah maka tahan saja dulu, namun jika kematangan buah sudah sangat merata artinya panen sudah tidak bisa lagi ditunda. Penanganan panen yag tidak tepat kadang membuat rugi usaha budidaya tomat.

Bacaan:
_http://kalbar.litbang.pertanian.go.id/images/stories/leaflet/budidaya_tomat.pdf

Related:

Share this article :
Fb Tweet G+

No comments: