Sebelumnya kita telah membahas cara membahas teknik menyemai biji cabai. Pada dasarnya cara menanam cabe paling efisien adalah denga tanam biji. Kalau kita mendapatkan bibit dengan sistem sambung batang atau tunas, rasanya itu akan memakan banyak biaya.
sumber gambar: depok.go.id
Hal yang perlu diperhatika dalam menanam cabe rawit dari biji:- Pemilihan bibit
- Media tanam
- Lokasi tanam
- Pemupukan dan pengairan (perawatan)
Pemilihan bibit
Cabe rawit termasuk jenis cabe yang tahan hama, tanaman ini mampu tumbuh dengan baik tanpa ada pemupukan maupun penyemprotan pestisida. Di pedesaan, cabe liar bisa kita temukan dengan mudah. Walaupun rawit tersebut liar tapi tetap mampu bertahan bahkan berbuah dengan baik. Itulah gambaran ketahanan hama dari rawit. Untuk itu memeilih bibit rawit tidaklah sulit, cukup pilih saja buah matang sempurna lalu ambil bijinya.
Rendam dulu biji yang telah dikeluarkan, lalu pilih biji tenggelam saja. Biji tenggelam sempurna artinya baik digunakan sebagai bibit tanaman cabe rawit. Biji terapung kemungkinan besar tiak dapat tumbuh dengan baik dan tidak baik dipakai dalam menanam cabe rawit dalam pot/ budidaya.
Media tanam.
Mengingat kemampuan dan daya tahannya yang sangat tinggi, maka pemilihan mendia tanam tidaklah sulit, cukup campuran dari; humus, pasir dan kompos. Perbandingannya 1:1:1. Gunakan 1 pot untuk 1 individu tanaman.
Cukup gunakan pot/ polybag sedang saja sebagai wadah tanam. Pot tidak harus dibeli, tapi bisa juga menggunakan ember atau kaleng bekas. Lubangi pot di bagian bawah. Bila kita ingin menerapkan sistem hidroponik maka pelubangan tidak diperlukan.
Lokasi menanam.
Lokasi hidup kesukaan cabe rawit agak berbeda dengan cabe merah keriting. Menanam rawit lebih baik di tempat teduh sedangkan menanam cabe merah keriting lebih baik di tempat terbuka yang mendapat cukup sinar matahari. (perilaku tanman seperti ini bisa anda tanyakan ke masyarakat pedesaan).
Perawatan dalam menanam cabe rawit dari biji:
Perawatan rawit sangat sederhana, cukup kontrol air saja setiap harinya. Penyiraman tanaman pot dilakukan sekali sehari (lakukan di sore hari). Kontrol hama dilakukan seperlunya saja, musuh utama dari tanaman ini adalah kutu daun, kalau sudah terlihat putih-putih di daun rawit, itu tanda gejala gangguan hama kutu daun. Kalau jumlah rawit yang ditanam hanya sedikit (1 – 10 pot) penanganan hama dilakukan secara manual saja (singkirkan hama dengan tangan). Tapi penanganan hama cabe rawit dalam skala usaha budidaya harus dengan penyemprotan pestisida yang tepat.
Cara menanam cabe rawit dari biji:
- Pilih calon bibit dari biji yang sempurna
- Semai biji cabe di tempat penyemaian atau untuk tanaman dalam pot bisa disemai langsung di pot tersebut.
- Pindahkan bibit cabe ke media tanam, minimal 1 minggu sejak penyemaian. Untuk tanaman dalam pot dengan tanam biji, cukup pilih bibit yang paling besar, tinggi dan berdaun banyak saja yang dipertahankan, sisanya bisa dipindahkan ke pot lain atau dibuang.
- Pemupukan sudah bisa dilakukan seminggu sejak cabe dipindahkan ke media tanam. Jenis pupuk untuk cabe rawit Urea, NPK dan TSP.
- Menanam cabe rawit dari biji di dalam pot, penyiraman dilakukan setiap hari (1 kali seari).
- Penyemprotan pestisida dilakukan seperlunya saja.
Itulah petunjuk sederhana cara menam cabe rawit dari biji, semoga bermanfaat. Info tambaha; saat ini kami juga menjual bibit secara eceran (Rp. 15.000) per paket, untuk informasi tata cara pemesanan silahkan hubungi 0858 3759 9050 (call/ SMS) atau 0856 6222 372 (WA).
No comments:
Post a Comment